Perjalanan.

 21.04 PM

——

📍Alesha 

Aku duduk sendirian di sudut favorit ku, hanya ada aku dan 2 pengunjung lainnya. Ditemani alunan Pilu Membiru dari Kunto Aji, rasanya seperti disuport untuk nulis semua yang aku rasa disini. 

Mau bercerita tentang hidupku 5 tahun kebelakang. Tentang aku yang pertama kali mendapatkan penolakan pertama ku dan pengabaian dari orang-orang sekitar yang sangat memengaruhi hidupku saat ini. 

——————

5 Tahun yang lalu. 

Aku dan ibu ku ikhtiar mencari SMK Negri untukku, karna jujur aja saat itu untuk makan aja susah banget ditambah lagi aku harus masuk sekolah SMK. 

Aku datangi salah satu SMK Negri incaran ku yang aku yakin pasti aku bisa masuk sana.

Bersama ibu , ku datangi guru piket yang sedang berjaga disana. Saat ibu menanyakan tentang persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan salah satu dari mereka langsung bilang 'Maaf Jurusan kami tidak menerima murid cacat' ibu diam seribu bahasa, aku? Aku masih berusaha mencerna kata - kata dari orang tersebut. Ku lihat ibu sepertinya menahan tangis atau malu(?) . Setelah itu kami pamit. 

Sepanjang jalan aku masih berusaha mencerna kata - kata dari orang tersebut. Akhirnya tangis ku pecah. Ini adalah penolakan pertama ku yang benar - benar meruntuhkan dunia ku. 

Aku bilang ke ibu 'Aku ambil Sekolah paket C aja ya?' karna rasanya aku takut dapat penolakan lagi. 

Iya, aku cacat. Aku hanya memiliki 1 mata untuk melihat. 

Saat SD aku baik-baik aja walau ada sebagian teman mengejek ku, ya aku nangis. Kadang sesekali melawan dan opsi terakhir ngadu ke ibu lalu ibu datang ke sekolah dasar untuk menemui orang yang mengejek ku dan berujung aku dimusuhi karna katanya aku anak mami hahahaha. 

SMP aku merasa diterima tapi aku yang ngga bersyukur karna aku takut dibully tapi malah aku yang jadi pembully. Aku menyesali itu semua. 

Akhirnya karna ditolak mentah mentah di SMK Negri, ibu memberanikan diri untuk mendaftarkan ku di sekolah swasta dengan jurusan yang biayanya MAHAL banget. Saat daftar dan test aku selalu minta validasi ke orang-orang yang ada disana 'aku bisa kan masuk jurusan ku ini?' mereka bilang bisa. Saat ada cek kesehatan akupun minta validasi lagi ke nakes yang sedang memeriksa ku 'aku bisa kan tetap ada dijurusan ku dengan keadaan ku yang seperti ini?' Bidan tersebut jawab dengan lembut "bisa. Kamu pasti bisa jangan nyerah ya" Hati ku penuh. 

Tapi suatu ketika saat aku sedang Semangat belajar tiba-tiba aku dipanggil oleh kesiswaan. Di sana aku ditanya tentang pekerjaan Ayah ku, aku dites menghitung. Aku akui matematika ku sangat lemah ditambah aku berada di situasi yang menegangkan makin ngga bisa jalan otak ku. 

Mereka langsung ambil kesimpulan yang intinya minta aku pindah jurusan. Karna aku lemah menghitung, karna ayah ku katanya engga akan mampu membayar ini semua. Hancur. Hidupku hancur dan masa remaja ku terasa runtuh. Aku merasa ngga punya harapan, akhirnya aku kembali ke kelas dan berusaha mencerna kata - kata dari mereka. Aku engga nangis. 

Akhirnya jam pulang sekolah tiba, aku buru-buru pulang dan sampai di Rumah langsung menyampaikan apa yang guru ku tadi sampaikan. Ayah terlihat bingung begitupun ibu. Aku yang mudah nyerah ini langsung bilang 'aku mau pindah sekolah aja, aku mau ambil paket C aja. Papa datang aja ke sekolah kembaliin semua buku dan seragam ini' aku nangis iya aku baru nangis di rumah. Aku merasa aku adalah manusia paling menyedihkan dimuka bumi ini. Aku cacat. Aku miskin dan aku ga berguna. 

Ke esokan harinya aku ngga berangkat ke sekolah, hanya ayah ku yang berangkat untuk menemui guru-guru itu. Karna aku baru masuk sekolah 3 hari ayah ku minta dikembalikan semua uang yang sudah masuk dan ayah akan mengembalikan buku serta seragam. Tapi mereka menolak. Aku lupa apalagi yang ayah bicarakan dengan mereka intinya ayah pulang dan bilang 'kamu tetap sekolah yang benar dan mereka akan mengawasi kamu dengan baik'

Hari senin aku masuk sekolah dengan perasaan takut dan was was. Hari itu sampai lulus aku merasa semua guru engga ada yang suka sama aku, aku takut dengan mereka, aku ngga percaya diri dan aku rasanya mau berhenti. 

Masa SMK ku isinya hanya tatapan ketidaksukaan mereka terhadap ku. 

———

Tahun 2019

Akhirnya aku lulus sekolah. 

Dengan perasaan merasa gagal karna gagal mendapatkan nilai bahasa Inggris tertinggi, gagal masuk perguruan tinggi Negri dan gagal kuliah. 

Aku merasa jadi orang paling susah sedunia hahaha:(

Rasa marah, sedih, malu menjadi satu. 

6 bulan menganggur akhirnya aku dapat pekerjaan disalah satu klinik daerah Kebon Jeruk. 

Alhamdulillah bisa membantu kehidupan kedua orang tuaku. Walau aku engga bisa kuliah karna biaya yang engga ada aku tetap jalani ini semua. 


Komentar